Desa Menanga Tanah Kelahiranku.

Baca Juga tentang sejarah desa Menanga
Batas Administrasi

Lokasi desa Menanga termasuk wilayah kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem yang terdiri dari 8 dusun dengan luas wilayah 1426,75 Ha. Batas administrasi Desa Menanga sebagai berikut :

• Utara : Desa Pempatan
• Selatan : Desa Rendang
• Barat : Desa Tembuku Kapupaten Bangli
• Timur : Desa Muncan Kecamatan Selat

Kondisi bentang lahan Desa Menanga berupa dataran seluas 1426,75 Ha dengan ketinggian 400 – 1000 meter dari permukaan laut. Keadaan suhu rata-rata di desa Menanga yaitu 24o C dengan curah hujan rata-rata pertahun 2000 mm. Untuk tingkat kesuburan tanah, Desa Menanga termasuk memiliki tanah subur seluas 428 Ha dan kesuburan sedang seluas 116 Ha dengan kedalaman efektif tanah kurang dari 50 cm.

Flora / Fauna

Keadaan Menanga adalah daerah Pegunungan yang berpasir. Angin bertiup adalah angin Pegunungan yang sejuk, dan bertemu dengan arus laut. Ini memungkinkan tumbuhan yang bisa hidup di daerah ini adalah tumbuhan pantai dan tumbuhan pegunungan.

Sebagai contoh tumbuhan kelapa dan jeruk, sumaga, cengkeh, salak, panili dapat hidup dengan subur dan berbuah lebat, disamping cara pengolahan yang baik. Tapi sayang padi Uma sedikit, karena mata air yang terdapat di wilayah kedesaan tidak bisa mengairi tanah kedesaan Menanga, termasuk perkebunan cengkeh. Fauna yang ada di desa Menanga yaitu binatang-binatang peliharaan yang menunjang pembangunan produksi berkembang dengan pesat.

Klimatologi

Iklim sangat nyaman dan sejuk. Angin bertiup adalah angin pegunungan yang sejuk. Curah hujan sesuai dengan keadaan iklim di daerah Indonesia lainnya yaitu musim kemarau antara April – Oktober dan musim penghujan yaitu antara Oktober – April. Tapi karena terletak paling timur, curah hujan agak kurang dari wilayah barat bagian Indonesia ini.

Keadaan Ekonomi

Memperhatikan keadaan tanah di kedesaan Menanga dimana dua pertiganya berbentuk perbukitan berpasir ini berarti bahwa tanahnya kurang subur namun demikian berkat pengaruh iklim yang sejuk dan diimbangi dengan pengolahan tanah yang intensif sehingga hasil produksi pertanian cukup baik dan dapat menunjang usaha-usaha perdagangan. Disamping itu akan dapat pula menunjang pengembangan sector peternakan

Adat istiadat

Untuk melaksanakan dan mentaati aturan-aturan maupun instruksi dari pemerintah maka masing-masing banjar dibuat suatu awig-awig yang ditaati bersama tanpa seorangpun yang membangkang. Ini dapat kami buktikan, tak sebuahpun istruksi pemerintah maupun aturan-aturan/awig-awig yang menjadi keputusan bersama adanya yang mandeg.

Disamping itu aci/upacara misalnya mecaru dan piodalan berjalan sangat lancer. Ini berkat toleransi kita masyarakat di kedesaan Menanga sebagai umat beragama, masih memegang teguh keyakinan-keyakinan yang kita anut.

Untuk memperlancar tugas dan derap pembangunan di kedesaan Menanga, perlu dikemukaan disini beberapa sarana yang menunjang awig-awig itu.

• Suka Duka
  Bidang ini adalah untuk meringankan beban bagi salah seorang anggota banjar, apabila ada yang meninggal dunia mendapat sumbangan sebanyak biaya upacara dan langsung anggota banjar yang menguburkannya, membuatkan rumah darurat apabila ada rumahnya terbakar atau kena musibah lainnya.
• Patus
  Bidang ini bertujuan untuk memberi sumbangan beras/nasi tiap-tiap 2,5 kilogram beras dan tenaga dalam melaksanakan upacara pitra yadnya.
• Seka Pauman
  Penanaman dan langsung memelihara pohon bambu untuk meringankan beban dalam membuat dan memperbaiki pura atau dalam membuat rumah darurat, upacara kematian atau pitra yadnya.
• Seka Semal
  Bidang ini untuk menanggulangi hama kelapa. Disamping itu, agar ada keuangan masuk sebagai upah memetik buah kelapa.
• Undagi Desa
  Bidang ini bertugas membuat dan memperbaiki bangunan-bangunan desa berupa pura-pura dan lain-lain yang tidak berat-berat atau biayanya lebih dari 1 juta.
• Subak
  Untuk memperlancar pengairan. Mengenai atuarnnya ini diatur dalam awig-awig persubakan yang dikendalikan oleh kelian gede/pekaseh dan dibantu oleh kelian-kelian empelan. Semua ini juga di bawah naungan kelian desa adapt.
• Pura-pura
  Pura-pura desa, seperti kayangan tiga, dang kayangan diemong oleh seorang penghulu penyarikan. Semua ini juga diawasi oleh semua kelian adat di tiap-tiap desanya masing-masing. Para pemangku bersama pula kelian desa adat mengatur dan menetapkan upakara/upacara aci/pengaci, dengan mengindahkan nasehat-nasehat dari pedanda parisada Hindu Dharma.